KABUL (RIAUPOS.CO) – Sekelompok orang bersenjata menembak mati dua hakim perempuan yang bekerja untuk Mahkamah Agung Afghanistan di Kota Kabul, Ahad (17/1/2021) pagi waktu setempat. Penembakan itu terjadi ketika gelombang pembunuhan terus mengguncang negara Asia Selatan itu.
Reuters melansir, serangan terhadap dua hakim bernama Zakia Herawi dan Qadria Yasini itu terjadi tatkala korban sedang dalam perjalanan menuju kantor mereka dengan kendaraan dinas yang sama sekitar pukul 08.30 pagi. Sementara, sopir yang membawa korban mengalami luka.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengutuk serangan terhadap warga sipil itu. Dia menegaskan, “teror, horor, dan kejahatan” bukan solusi untuk penyelesaian masalah Afghanistan. Ghani pun meminta kepada Taliban untuk menerima gencatan senjata secara permanen.
Akan tetapi, seorang juru bicara Taliban menepis tuduhan keterlibatan pihaknya dalam serangan terhadap dua hakim itu.
Ada lebih dari 200 hakim perempuan yang bekerja untuk Mahkamah Agung Afghanistan. Seperti diketahui, Taliban sangat tidak suka perempuan mendapatkan posisi atau status sosial tinggi di negara tersebut.
Peristiwa kekerasan telah melonjak di seluruh Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Kabul. Tren baru pembunuhan belakangan ini diarahkan kepada tokoh-tokoh terkenal, sehingga menebar ketakutan dan kekacauan di ibu kota negeri yang bergolak itu.
Serangan terbaru yang menewaskan dua hakim perempuan pada Ahad ini terjadi hanya berselang dua hari setelah Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan pemangkasan jumlah pasukan Amerika di Afghanistan menjadi 2.500.
Itu adalah jumlah terendah untuk tentara AS yang ditempatkan di negara konflik tersebut selama hampir dua dekade.
Sumber: Reuters/News/Asia News
Editor: Hary B Koriun